Tentang Perkembanganmu, Sayang

Penuhnya Marmaray membuat seorang lelaki muda Turki terpaksa berdiri. Lengannya yang menggenggam handle terayun. Sementara dirinya sendiri disibukkan oleh telefon genggamnya. Sesekali ia melirik ke belakang ketika

dirasakannya gerakan aneh.

Pada arah yang diliriknya, duduk seorang perempuan berkewarganegaraan asing. Ada bayi dalam pangkuannya. Perempuan itu tak menyadari lirikan si lelaki muda. Pandangannya tertuju pada lelaki Turki lain yang duduk di hadapannya. Ia berusaha mencerna apa yang ingin disampaikan oleh lelaki tersebut melalui isyarat mata.

Itu merupakan kisah nyata kami ketika naik Marmaray. Perempuan WNA adalah ane sendiri, bayi adalah Ayşe, dan lelaki pemberi isyarat mata adalah bapaknya Ayşe. Si lelaki muda? Orang tak dikenal.

Marmaray: kereta cepat bawah tanah yang juga melintas di bawah Bosphorus

Lalu apa gerangan yang terjadi?

Ayşe si bayi tahu tempe rasa kebab telah menggerayangi mas mas tadi: pantatnya di grape-grape. Tanpa disadari oleh emaknya. Bapaknya Ayşe sekuat tenaga mencoba kode emaknya soalnya salah-salah, ntar dikira si emak pelakunya 😱 Sialnya, sampai turun pun si emak gak ngeh 😰

Kejadian yang sama juga terulang di lain hari. Kali ini kami naik bus. Ayşe berkali-kali tertangkap basah menyentuh jemari mas mas Turki yang pegangan di besi bus. Berkali-kali bapaknya menghalangi, berkali-kali pula Ayşe melakukannya. Si masnya mah ketawa aja. Gak mungkin juga kan mau laporan ke polisi kalau telah dilecehkan oleh.. bayi 😓

Baiklah, itu bagian dari tumbuh kembang Ayşe. Masuk usia 10 bulan, usilnya makin gak ketulungan. Sejak dari dalam kandungan udah ada tanda-tanda kalau anaknya bakal hiper aktif: nendang terus-terusan. Begitu lahir dan makin besar, diemnya cuma kalau tidur. Eh, enggak ding. Tidur pun dia muter kesana-kemari. Gak jarang juga kepalanya sering ketatap tepian baby box-nya karena polahnya sewaktu tidur. Dasar anak baba (bapak, red).

Ayşe sukanya diajakin jalan-jalan. Kalau didandanin – digantiin diapernya, dipakein baju unch unch, dikuncung rambutnya – anaknya bakal nyengir-nyengir. Sudah paham dia: keluar rumah = shopping = bahagia. Tapi tetep.. gak bisa diem. Namanya jalan-jalan ngajakin Ayşe artinya harus beneran jalan. Jangan berhenti walaupun sekedar buat milih barang. Bisa ambruk raknya ditarik sama dia. Makanya emaknya suka deg-degan tiap bawa dia belanja peralatan lenong. Satu botol foundation dilempar, habislah berapa puluh lira. Se-stand-nya diobrak-abrik? Mandi menyan emaknya 😨

bayi tahu tempe rasa kebab ♥

Ayşe juga bukan bayi pemalu. Tiap diajakin naik angkutan umum, dia selalu berusaha mendekati orang-orang yang duduk di sebelah kami. Ya diliatin eyes to eyes lah, ditarik-tarik bajunya lah, disentuh tangannya lah, dijambak lah.. apapun sebisa dia sampai mereka pay attention to her. Suka banget diperhatiin orang lain, nak. Kurang perhatian dari emak ya? 😪

Gak jarang pula dia teriak-teriak. Dimana aja. Gak pandang tempat. Bukan ngamuk tapi semacam latihan vokal. Atau mungkin mengasah tenaga dalamnya 😐 Emaknya pun jadi inget film The 10 Brothers. Kan ada tuh salah satunya yang kekuatannya di mulut 😂

inget dia

Haha emaknya Ayşe suka kepikiran yang enggak-enggak rupanya 😰

One thought on “Tentang Perkembanganmu, Sayang

Leave a comment